Ayah & Bunda Waspada, Ini Tanda Penyakit Jantung Bawaan Bayi

ilustrasi jantung. Ist

Tidak sedikit orang mengira bahwa kelainan hanya menyerang orang dewasa saja. Padahal, bayi yang baru lahir pun bisa terdiagnosis memiliki masalah pada jantungnya.

Bahkan penyakit jantung bawaan (PJB) pada bayi termasuk salah satu masalah kelahiran yang umum terjadi di seluruh dunia. Banyak di antara bayi ini memerlukan penanganan medis segera dalam minggu-minggu pertama usianya, termasuk dengan operasi.

Mirisnya, 50% dari penderita penyakit jantung bawaan di Indonesia datang dengan keadaan yang sudah terlambat.

Menurut dr Radityo Prakoso, SpJP (K) dari RS Heartology Cardiovascular, kelainan jantung pada bayi kerap disebut juga sebagai penyakit jantung bawaan. Penyakit ini terjadi karena adanya kelainan struktural jantung dan pembuluh darah yang bermula dari masa perkembangan janin di dalam rahim.

“Dari penemuan ada 80.000 bayi per tahunnya lahir dan mengalami penyakit jantung bawaan, sekitar 25% di antaranya membutuhkan penanganan serius pada usia pertamanya. Sementara itu 50% PJB di Indonesia datang terlambat karena mengabaikan tanda, pertimbangan biaya dan tidak meratanya sebaran fasilitas dan informasi tentang PJB, sehingga banyak kasus PJB yang tidak tertangani dengan baik,” kata dr Radityo, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut ia mengatakan terdapat beragam jenis kelainan jantung pada bayi. Sebagian besar terjadi pada dinding, katup, atau pembuluh darah di jantung.

Adapun gejala yang sering dijumpai adalah warna kulit (kaki, tangan, bibir) yang kebiruan, sesak napas, berat badan yang sulit naik, berkeringat, biru pada lidah saat bayi menangis, nadi berdetak cepat, infeksi batuk demam yang berulang dan kesulitan menyusui atau menyusui terputus-putus.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) itu juga mengatakan bahwa ada sejumlah kondisi pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung bawaan pada bayi, yaitu keluarga dengan riwayat penyakit jantung, terinfeksi virus seperti rubella, mengonsumsi obat-obatan tertentu selama hamil, mengonsumsi alkohol dan merokok saat hamil.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa 7.000 bayi di Indonesia meninggal setiap tahunnya akibat kelainan jantung bawaan. Yang menyedihkan, bayi-bayi ini banyak yang tidak bisa diselamatkan karena Indonesia kekurangan dokter spesialis untuk operasi jantung.

“Bayangkan, kapasitas operasi kita cuma 5 ribuan, 7 ribuan bayi wafat setiap tahunnya karena kelainan jantung bawaan dan kita tidak punya dokter spesialis yang cukup untuk melakukan operasi jantung,” ungkap Budi dalam konferensi pers daring, Kamis (5/1/2023).

Budi mengatakan, sekitar 48 ribu anak-anak di Indonesia memiliki penyakit jantung bawaan setiap tahunnya. Lalu, 25% di antaranya atau sekitar 12.500 anak mengidap penyakit jantung bawaan kritis dan harus dioperasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*