Lebaran memang bikin bokek karena uang habis, begitupun dengan beberapa saham yang juga bokek karena tidak dapat pendapatan sama sekali.
Pada laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat beberapa emiten yang https://linkalternatifkas138.shop/ mendapatkan notasi khusus perusahaan yang tidak memiliki pendapatan pada laporan keuangan 2022.
Adapun saham-saham yang mendapatkan notasi khusus “S” yang berarti tidak mendapatkan pendapatan oleh BEI:
PT Onix Capital Tbk
Perusahaan ini tercatat sejak 2021 tidak memiliki pendapatan sama sekali alias Rp0. Emiten yang berkode OCAP ini pun mencatatkan rugi sebesar Rp31,68 miliar pada 2022, naik lebih dua kali lipat dari tahun lalu.
Begitu juga dengan laporan keuangan 2020 OCAP tidak memiliki pendapatan mengalami kerugian Rp9,28 miliar. Kerugian yang melebar diakibatkan oleh kerugian selisih kurs mata asing sebesar Rp21,78 miliar.
OCAP sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan bidang bisnis, manajemen, dan administrasi dan berdiri pada 30 Oktober 2003.
Diketahui pada Desember 2021, anak usahanya PT Onix Sekuritas dibubarkan seiring pencabutan izin oleh OJK. Padahal Onix Sekuritas merupakan tulang punggung perusahaan.
PT Pakuan Tbk
Tak seperti kode emitennya yakni UANG, PT Pakuan tidak mendapatkan uang sepanjang 2022. Ya! Pakuan tidak membukukan pendapatan sama sekali.
Padahal masih harus menanggung beban-beban. Pada 2022 beban penjualan sebesar Rp21,75 miliar dan beban umum administrasi sebesar Rp45,4 miliar.
Emiten yang memiliki bisnis golf, properti, dan restoran ini pada 2022 membukukan kerugian usaha sebesar Rp59,1 miliar.
PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk
Emiten yang memiliki kode JKSW tidak mendapatkan pendapatan sama sekali pada 2022. Tapi menariknya emiten produsen baja ini mampu membukukan laba sebesar Rp3,2 miliar.
Laba tersebut sangat mini dan tidak produktif sebab dihasilkan dari pendapatan sewa sebesar Rp10,64 miliar. Pada 2020, JKSW pun sempat tidak mendapatkan pendapatan sama sekali dan membukukan rugi senilai rp1,13 miliar.
PT Leyand International Tbk
Leyland Internasional tidak mendapatkan pendapatan sama sekali pada laporan keuangan 2022.
Akan tetapi nasib baik masih menghampiri karena mendapatkan keuntungan penyelesaian utang sebesar Rp250 miliar. Sehingga laba bersih yang diraup oleh Leyand Internasional sebesar Rp233 miliar.