Nilai tukar rupiah berfluktuasi melawan dolar Amerika Serikat pada awal perdagangan Selasa (23/5/2023). Perhatian tertuju pada pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat tipis 0,03% ke Rp 14.880/US$. Setelahnya, rupiah malah berbalik melemah 0,07% ke Rp 14.895/US$ pada pukul 9:09 WIB.
Pertemuan Biden-McCarthy https://kecoak123.shop/ menjadi yang paling dinanti pelaku pasar, sebab bisa menentukan kenaikan pagu utang Amerika Serikat, dan menghindari gagal bayar.
Amerika Serikat akan kehabisan uang untuk membayar bunga utang hingga menjalankan pemerintahan pada awal Juni mendatang jika pagu utang tidak dinaikkan.
Sikap keduanya kini mulai sama, optimistis akan tercapai kesepakatan tetapi masih ada yang harus diselesaikan.
“Kami masih memiliki beberapa ketidaksepahaman, tetapi saya pikir kami bisa mencapai apa yang kami inginkan,” kata Biden saat bertemu McCarthy di Gedung Putih, sebagaimana dilansir CNBC International.
Di saat yang sama McCharhty juga menunjukkan optimismenya setelah akhir pekan lalu menyebut jauh dari kata sepakat.
“Saya pikir pada akhirnya kita akan menemukan titik temu, membuat perekonomian kita lebih kuat, mengatasi masalah utang, tetapi yang paling penting membuat pemerintah menekan inflasi, membuat kita mengurangi ketergantungan dengan China serta membuat alokasi sistem kerja,” ujarnya.
Optimisme yang diberikan membuat pelaku pasar yakin pagu utang segera dinaikkan, dan AS tidak mengalami gagal bayar. Hal ini memberikan sentimen positif ke pasar finansial.
Di sisi lain, dolar AS yang belakangan tertekan tentunya juga bangkit merespon kesamaan sikap keduanya. Indeks dolar AS terpantau naik 0,11% pagi ini, alhasil rupiah pun berfluktuasi.