PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menargetkan dapat terlibat transaksi dagang antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UAE) sebesar 10-20% atau sekitar US$ 4 miliar dari pembukaan kantor cabang Dubai.
“Kami harap dapat terlibat 10-20 persen transaksi perdagangan antara Indonesia dengan UAE berkisar US$ 4 miliar per tahun,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (22/5).
Hery menjelaskan, saat https://www.rtpbengkel138.online/ ini kantor cabang di Dubai sedang dalam proses perizinan untuk beroperasi secara penuh. Pasalnya, untuk mendapatkan perizinan cabang secara penuh diperlukan waktu yang tidak sebentar.
“Regulator di negara lain tidak sama dengan di sini mereka masih liat memberikan kita waktu untuk menyiapkan segala sesuatu, saat ini sudah sampai sedikit lagi saya rasa license akan kita dapat,” jelasnya.
Hery berharap, saat kantor cabang Dubai sudah dapat beroperasi secara penuh para nasabah di sana mendapatkan layanan transaksi keuangan yang lebih lengkap dan beragam. Hal itu menjadi peluang pangsa pasar baru bagi perseroan, sebab hingga saat ini belum ada perbankan nasional yang beroperasi di Dubai.
“Sehingga menjadi peluang bagi kami, khususnya bank syariah di Indonesia,” imbuhnya.
Hery menambahkan, perseroan belum berencana untuk mengembangkan bisnis di negara Timur Tengah lainnya dan akan fokus terlebih dahulu pada pembukaan kantor cabang di Dubai.
“Itu satu hal menurut kami potensi bisnis yang besar. Kita fokus di Dubai, kalau Dubai berhasil ada progres kita bergeser ke negara Timur Tengah lain kami rasa bisa dapat potensi pengembangan bisnis BSI di middle east,” pungkasnya.