Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini

Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam acara Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo buka suara atas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu terakhir. Pelemahan nilai tukar disebabkan oleh beberapa berita besar.

“Nilai tukar dipengaruhi 2 faktor utama. Satu, faktor fundamental supply demand dan kedua, berita,” ungkap Perry saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan I Tahun 2024, Selasa (30/1/2024).

Secara fundamental, kata Perry perekonomian Indonesia terbilang baik di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian. Diukur dari pertumbuhan ekonomi, inflasi hingga transaksi berjalan.

Persoalan rupiah https://slots-kas138.site/ saat ini dipengaruhi besar oleh berita dari global. “Ada faktor-faktor berita kan, faktor berita satu dua minggu terakhir yang berpengaruh pada nilai tukar, gak cuma rupiah tapi seluruh dunia, apa saja,” paparnya.

Berita yang dimaksud adalah proyeksi pemangkasan suku bunga acuan AS atau fed fund rate. Inflasi AS yang tinggi menutup kemungkinan penurunan suku bunga acuan terjadi dalam waktu dekat.

“Ini faktor berita yang kemudian membawa dolarnya yang tempo hari mulai lemah menguat lagi,” jelas Perry. Ini membuat mata uang dunia melemah terhadap dolar AS.

Berita berikutnya yang menjadi perhatian investor adalah tensi geopolitik di Timur Tengah dan China. “Kebijakan regulator China mereka menghentikan peminjaman saham tertentu, nah itu berit itu yang membuat tekanan seluruh mata uang dunia termasuk rupiah meningkat,” paparnya.

Mata uang Garuda mengalami pelemahan pada minggu lalu. Rupiah diperdagangkan pada level tertinggi Rp 15.600 dan terendah Rp 15.845 per dolar AS sepanjang minggu lalu, berakhir Jumat (26/1/2024).

BI mengambil langkah untuk meredam tekanan terhadap nilai tukar. Antara lain melakukan intervensi di pasar spot, DNDF dan SBN.

“Karena ini faktor jangka pendek yang kami intervensi, tugasnya BI menstabilkan. Kalau lagi tinggi distabilkan supaya ini pergerakan stabil dan kita giring agar makin menguat sesuai fundamental,” ujar Perry.

Perkiraan Rupiah ke Depan

Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah berada dalam tren positif ke depan. Khususnya pada semester II-2024.

“Ke depan kami yakin bahwa nilai tukar rupiah akan tetap stabil bahkan ada kecenderungan menguat khususnya di paruh kedua 2024,” kata Perry.

“Didukung dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, turunnya yield termasuk US Treasury dan turunnya penguatan dolar AS dan penguatan didukung pula oleh operasi moneter yang kami lakukan yang pro market,” paparnya.

Pada sisi lain, optimalisasi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) terus dilakukan untuk menambah ketebalan cadangan devisa (cadev).

“Koordinasi pemerintah dan BI diperkuat khususnya dalam konteks implementasi instrumen penempatan valas DHE SDA yang sejalan dengan implementasai PP 36 2023,” terang Perry.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*