Pasar kripto menjalani periode yang sangat berat pada pekan ini. Guncangan demi guncangan di pasar keuangan Amerika Serikat (AS) membuat nilai pasar kripto terkikis US$ 70 miliar atau senilai Rp 1.081,2 lebih dalam 24 jam terakhir.
Guncangan pada pasar kripto dimulai dengan pernyataan hawkish. Chairman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Dalam testimoninya di depan senat AS pada Selasa dan Rabu pekan ini (7-8/3/203), Powell menegaskan komitmen The Fed untuk memerangi inflasi.
Dia bahkan mengatakan jika The Fed tidak ragu-ragu untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi dengan periode yang lebih lama untuk menekan inflasi yang masih ‘bandel’.
Pasar saham hingga kripto pun langsung babak belur. Suku bunga tinggi akan menambah tekanan kepada nilai aset kripto karena naiknya beban perusahaan yang mengeluarkan kripto.
Dua guncangan besar kembali menggoyang pasar kripto menjelang akhir pekan. Di antaranya adalah kolapsnya Silvergate Capital yang merupakan pemberi pinjaman utama pada industri kripto serrta jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB).
SVB kolaps hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana untuk menambah modal pada Rabu (8/3/2023). Bank tersebut berniat menambah modal sebesar US$ 2,25 miliar atau setara Rp 34,75 triliun (kurs US$ 1=Rp 15.445).
Banyak perusahaan kripto ataupun induk perusahaan yang memiliki simpanan di SVB. Termasuk di dalamnya adalah Solano, BlockFi, Circle, Pantera, Avalanche, Nova Labs, dan Proof.
Dengan banyaknya keterikatan industri kripto pada SVB maka krisis pada bank tersebut pun dengan cepat menjalar ke aset kripto.
CNBC International memperkirakan nilai pasar kripto terkikis hingga US$ 70 miliar atau Rp 1.081,2 triliun hanya dalam kurun waktu 24 jam atau sehari. Terkikisnya nilai pasar kripto tak lepas dari ambruknya aset kripto andalan seperti Bitcoin.
Aset kripto dengan market cap terbesar itu sempat jatuh 8% pada Jumat (9/3/2023) atau ke level terendahnya dalam dua bulan.
“Sangat sedikit faktor yang mendorong orang untuk membeli Bitcoin dalam situasi seperti saat ini. Bukan hanya Bitcoin dan dan kripto sebenarnya tetapi seluruh aset keuangan,” tutur analis kripto asal Jepang dari Bitbank, kepada CNBC International.
Melansir data dari Coin Market Cap pada pukul 13:55 WIB, Bitcoin menguat 2,6% dalam sehari tetapi anjlok 8,68% sepekan ke level harga US$ 20.494,74/koin atau setara dengan Rp 316,54 juta /koin.
Market cap Bitcoin tercatat US$ 395, 84 miliar. Nilai tersebut ambruk 16,5% dibandingkan pada 18 Februari 2023 yang tercatat US$ 474,32.
Kinerja tak kalah buruk juga ditunjukkan Ethereum yang harganya menguat 3,2% sehari tetapi ambruk 6,97% sepekan ke posisi US$ 1.462,15/koin atau Rp 22,58 juta/koin.