Gara-gara foto sang istri yang mengenakan tas Hermès Birkin Sellier yang harganya mencapai Rp 585 juta, Kepala Badan Pertanahan Jakarta Timur (BPN Jaktim) Sudarman Harjasaputra. Pertanyaan pun muncul, apakah seseorang dengan penghasilan setara take home pay Kepala BPN seorang bisa menabung untuk membeli tas mewah tersebut?
Seperti yang tercantum di Pasal 51 Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2013 Tentang Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, jabatan Kepala Kantor BPN merupakan jabatan struktural eselon IIa. Adapun gaji pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS) eselon IIa terendah masuk ke golongan IV/b sementara yang tertinggi ada di golongan IV/d yaitu berkisar antara Rp 3.173.100 hingga Rp 5.661.700.
Sementara itu menurut Perpres Nomor 9 tahun 2020 Tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Sudarman masuk ke kelas jabatan 15 yang besaran tunjangan kinerja (Tukin)-nya adalah, Rp 14.721.000.
Anggap saja, Sudarman menerima gaji tertinggi di golongan IV/b, maka take home pay Sudarman adalah Rp 20.382.000. Maka berikut adalah perhitungan kasar jika Sudarman ingin menabung untuk membelikan sang istri tas mewah tersebut.
Nabung 5 tahunan juga bisa sih, tapi…
Dengan take home pay sebesar Rp 20,3 juta sebulan, maka seseorang bisa saja membeli tas mewah Hermès Birkin Sellier asalkan dirinya berkomitmen untuk mengalokasikan 47,8% persen dari penghasilannya atau Rp 9,75 juta untuk menabung setiap bulan.
Secara tidak langsung, uang yang tersisa untuk membiayai hidup, membayar utang bila ada, dan lain sebagainya, hanya Rp 10,6 juta.
Menabung untuk membeli barang konsumtif sejatinya diperbolehkan, namun jangan sampai karena proses menabung itu sendiri membuat diri kita sulit memenuhi kebutuhan hidup dan membayar cicilan utang bila ada.
Agar kebutuhan hidup bisa dipenuhi dengan baik, maka salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menambah penghasilan bulanan. Alhasil, kebutuhan hidup bisa terbiayai dengan baik, dan orang yang bersangkutan juga bisa mengalokasikan dana untuk investasi jangka panjangnya.
Apakah Hermes adalah investasi?
Di 2020, potensi investasi tas high-end melampaui karya seni langka, mobil, dan whisky, menurut Riset Pasar Seni. Pada tahun 2027, pasar tas diperkirakan akan mencapai US$100 miliar, dibandingkan dengan US$72 miliar pada 2022.
Charles Gorra, pendiri situs preloved tas desainer branded, mengatakan bahwa ia terus memperhatikan nilai jual barang-barang mewah preloved yang banyak dicari. Dari hasil pengamatannya, dia menemukan tas yang harganya terus mengalami kenaikan yakni tas keluaran Hermes, Louis Vuitton, dan Chanel.
Akan tetapi, investasi tas mewah ini tidak bisa dimulai dengan modal kecil. Selain itu, tas adalah produk fashion, bukan sebuah bisnis yang bisa diproyeksi pertumbuhannya dalam jangka panjang.
Ketika peminat dari barang tersebut berkurang, maka besar kemungkinan tas mewah yang Anda beli menjadi sulit dijual.
Itulah sebabnya mengapa orang yang mengaku berinvestasi di barang-barang mewah ini adalah orang dengan kekayaan bersih yang berlimpah, dan penghasilan yang sangat tinggi.